Kamis, 03 April 2008

Tinggalkan Sholat, Bahayyyya!

BAHAYA TINGGALKAN SHOLAT 5 WAKTU

Sabda Rasulullah :
“Barangsiapa meninggalkan shalat 5 waktu dengan sengaja maka mereka kelak dihukum sama dengan orang-orang kafir”

Allah swt akan memberikan beberapa siksa:
1. Dihilangkan keberkahan dalam hidupnya
2. Dihilangkan tanda kesalehan dari raut mukanya
3. Amalan-amalannya tidak dibalas
4. Doanya tidak diangkat ke langit
5. Tidak memperoleh doa dari orang-orang saleh
6. Mati dengan penuh kehinaan
7. Mati dalam keadaan kehausan
8. Dari arah kira dan kanan kuburan dihimpit tanah
9. Menderita kesengsaraan saat datang hari hisab di padang mahsyar
10. Mendapat murka dari Allah swt
11. Dimasukkan ke dalam neraka Saqar.

Oleh karena itu, apalah yang akan dibanggakan oleh badan ini, bila tidak lagi perduli dengan perintah Ilahi Rabbi. Apa bedanya badan ini dengan hayawan (hewan) bila nilai-nilai ilahi tak lagi terpatri dalam diri.  Begitu banyak perintah Ilahi tapi sebenarnya yang hakiki hanyalah  mi'raj  ruh jasadi ke haribaan Ilahi, yaitu sholat.
Tidak mungkin perintah ini bernilai ringan, sementara Rasulullah sendiri yang harus menerima amanat ini hingga beliau harus menempuh perjalanan begitu jauh menembus langit tujuh, sidratul muntaha. Hanya satu perintah, sholatlah! sholatlah! agar kamu selamat dunia dan akhirat.
Ayo kawan, sobat, anak-anakku, saudara-saudaraku, semua hamba Allah  kita sambut perintah ini dengan segala kesabaran dan antusias. Betapa ringannya perintah ini sebenarnya. Tak berlebihan sekiranya Allah mewajibkan kepada kita untuk melakoninya, bahkan sangat-sangat ringan. 
Dunia adalah ladang akhirat,  tempat kita bercocok tanam amal ibadah yang bervaritas unggul demi panem raya di hari akhir. Bila perintah sholat saja tak dikerjakan lantas perintah apa lagi yang akan kita tolak. Alangkah sombongnya kita, bakhilnya kita terhadap masa hidup kita ini, 
sedikit saja  yang diminta  Allah kepada kita namun tak banyak  yang kita tunaikan. 
Padahal segala yang  diperintahkannya adalah demi kepentingan diri kita sendiri, 
bukan demi siapa-siapa, ya demi kita kita sendiri.  Perbanyak dan perbaharui  iman dan amalan kita  agar lebih bermanfaat, bermakna bagi diri, orang lain dan orang-orang yang kita cintai. Semakin banyak amal semakin terbentang jalan terang benderang
menuju alam akhirat yang lebih tenang dan tentram abadi.